INFLAMMATION ( KERADANGAN ) Definisi ; Merupakan reaksi dari tubuh (seluler dan vaskuler ) terhadap masuknya benda asing, invasi mikroorganisme atau kerusakan jaringan ( jejas ). Meliputi ; eliminisasi ,membersihkan sel / jaringan yang nekrosis dan regenerasi jaringan yang rusak.
Berbagai faktor yg berperan dalam proses keradangan : 1.Faktor plasma :immunoglobulin;komplemen;system aktivasikoagulasi fibrinolitik. 2.Sel inflamasi /sel radang:neutrofil;mast cell;eosinofil;monosit;makrofag;limfosit dan sitokin yang dihasilkan. 3.sel endotel dan molekul adesinya. 4.trombosit.
Sehingga tampak 5gejala klasik radang ( local signs of acute inflammation ) : 1. heat (Calor ) , 2. redness ( rubor), akibat dilatasi & peningkatan aliran darah . 3. swelling ( tumor) , akibat aksudasi cairan. 4. pain ( dolor) akibat dari efek mediator kimia tekanan pada ujung syaraf 5. Loss of fungtion ( fungtio laesa )
BEBERAPA ISTILAH PADA KERADANGAN : Eksudasi ; keluarnya cairan protein dan sel darah dari system vaskuler ke jaringan interstiial/ rongga tubuh. Eksudat ; cairan radang ekstraseluler yang mengandung protein dengan konsentrasi tinggi, debris sel, b.j lebih 1.020 Transudat : cairan yang berkadar protein rendah, dengan BJ kurang dari 1,012 , cairan ini berasal dari plasma darah, akibat ketidak seimbangan tekanan hidrostatik pada dinding vaskuler. Edema : kelebihan cairan jaringan interstiial, atau rongga serosa dapat berupa eksudat atau transudat. Pus/ abses ; eksudat radang purulen yang kaya leukosit dan debris sel mati, dalam jaringan .
Cairan serous haemarrhage dalam luman trachea dan dalam rongga perut / sekitar ginjal ( merah)
AKHIR DARI RADANG AKUT Resolusi sempurna . bila kerusakan jaringan kecil, sehingga mampu untuk regenerasi , morfologi dan fungsi menjadi normal. Fibrosis ( scarring), -tidak terjadi regenerasi dan eksudat tidak dapat diabsorbsi sempurna , sehingga timbul jaringan ikat. Bentukan abscess Bila diikuti infeksi bakteri pyogenic , sehingga terbentuk pus. Berkembang menjadi radang kronik. Keterangan gambar berikut :
2. RADANG KRONIS Reaksi radang yang bersifat lama, menahun dimana radang akut, menyebabkan kerusakan jaringan dan usaha penyembuhan berjalan terus secara simultan . ETIOLOGI RADANG KRONIS : A. Merupakan kelanjutan dari radang akut, bila respon radang akut tidak bisa dihentikan. B. Adanya rangsangan yang menetap, dalam waktu beberapa minggu, bahkan beberapa bulan.
GRANULOMATOUS INFLAMMATION Bentuk yang khas dari radang kronis komponen sel radangnya tersifat oleh pengumpulan makrofag yang aktif, sehingga seperti squamous sel ( disebut ; epithelioid cell), limfosit, dan fibrosit yang banyak. Pada proses tuberculose disebut : Tuberkel.Bentuk klasiknya: pusatnya pengkejuan/nekrosis caseasi.
Penyebabnya adalah : (1) bakteri yang mempunyai sifat pathogenesis yang rendah, sehingga menimbulkan respon immun terlambat / tertunda. (2) benda asing yang tertanam lama dalam jaringan, dan (3) jamur yang tidak dapat diphagosit neutrofil.
3. Suppurative ( purulent ) inflammation. Ditemukan sejumlah pus ( eksudat purulen ), terdiri dari ; neutrofil; sel nekrotik ; dan cairan edema. Bila berada dibawah kulit atau dalam organ yang padat, kuman piogen menyebabkan abses., yaitu timbunan nanah setempat / local .
5. Granulomatous inflammation . Secara mikroskopis ; terdiri dari banyak histiosit ( makrofag ), limfosit, sel plasma , dengan dikelilingi proliferasi dari fibroblast . Kadang ditemukan sel datia ( giant cells ). Jaringan / organ akan kehilangan gambaran histology normalnya.
Blog ini di buat, dan di posting untuk kepentingan Ilmu pendidikan, tidak ada biaya dan tidak ada proses yang rumit untuk copy paste pada blog ini....!!! KUN
Senin, November 01, 2010
pendahuluan Pato. sistemik
meliputi
☻apakah patologi itu ?
☻mengapa mempelajari patologi ?
☻apa penyakit itu dan pembahasan patologinya ?
☻apa ahli patologi itu ?
☻mengapa seorang klinisi memerlukan patologi ?
apakah patologi itu ?
dari bhs yunani, : dari kata pathos, yang berarti sakit dan logos / - logy, berarti ilmu yang berhubungan dengan .......................
adalah cabang dari ilmu kedokteran, yang mempelajari sifat esensial penyakit, melibatkan asal usus penyakit ,
biasanya didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari perubahan fungsi dan morfologis jaringan dan cairan tubuh selama terjad sakit.
mengapa mempelajari pathology
pembelajaran mengenai perkembangan perubahan normal,struktur dan fungsi pada sel, jaringan, cairan dan organ yang menyebabkan kesalahan fungsi dan mengakibatkan sakit, dipelajari dalam patologi
agen merupakan penyebab penyakit yang dipelajari melalui mikrobiologi, parasitologi dan toksikologi.
patologi umum adalah :
mempelajari lesi dasar, dan mekanisme patogenetik yang berhubungan dengan proses penyakit,
patologi khusus adalah mempelajari penyakit spesifik pada sistem organ tertentu yang mengalami perubahan fungsi.
definisi sehat.
jika individu secara fisik dan fungsi dan struktur
biologinya normal.
: :kondisi dari luar :mis: tangan,kaki,tubuh
posisinormal. contoh organ dalam mis :
jantung,paru,ginjal usus fungsinya normal.
definisi sakit .
jika individu ada gangguan baik fisik ataupun
fungsi, dan struktur biologis.
contoh : bengkak hati------------- fasciola
bengkak mandibula------jamur
bengkak mulut sapi------- ae
pembahasan patologi
meliputi pengertian apakah :
1.patologi anatomi .
adalah patologi yang mempelajari
perubahan makroskopis (tampak dari
luar )
contoh : kepala bengkak;mandibula luka;
bibir luka.dll
2.histopatologi.
adalah patologi yang mempelajari
perubahan mikroskopis.(perubahan
sel) mis :sirosis hati (banyak jaringan)
3.etylogi/kausa/penyebab penyakit.
1.faktor intrinsic: keturunan;bakat;lingkungan
contoh :kanker; diabetes.
2.faktor extrinsic : kimia;kuman;parasit.
contoh : hepatitis; tbc paru.
4.lesi : diskontinuitas/kerusakan jaringan atau hilangnya fungsi suatu bagian dari jaringan
tersebut.
contoh: luka bakar; luka infeksi kutu.
luka gigitan anjing.
membuat diagnosa morfologis
1 severity
2 distribution
3 duration
4 lesion type
5 tissue involved
1 nama organ
2 tipe lesi
3 durasi
4 distribusi
5 derajat kehebatan
membuat dignosa morfologis
contoh bentuk lesi pada organ :
5.gejala klinis : kejadian yang tidak lazim sebagai akibat dari adanya gangguan pada salah satu sistem tubuh, pada individu masih hidup, sehinggatimbulrasa
tidak nyaman .
contoh :panas,batuk, .mencret.nyeri ka periksa darah : asam urat; sgot-sgpt,
;cholesterol tinggi........
6.patogenese adalah ”bagaimana”, tahap demi tahap, (perkembangan ), perubahan mulai dari kondisi normal sampai terjadi berubahan ./ gangguan fungsi dari sel / jaringan / organ tersebut, sehingga tampak gejala klinis / lesinya.
contoh :- mekanisme bengkak pada bagian . perut (asites ) akibat penyakit hepatitis.
- mekanisme penyakit tumor/kanker.
- mekanisme penyakit tbc paru
7.d iagnosa
berdasarkan gejala klinis;etyologi;perubahan makroskopis dan mikroskopis,,seorang dokter bisa mendiagnosa penyakit.
misal : panas ,diarhe ----------- enteritis akut.
8.prognosa : kesimpulan dari diagnosa apakah penyakitnya fatal atau tidak atau ringan atau berat.
istilahnya : fousta dan infousta
.
apa ahli patologi ?
ahli patologi adalah seorang dokter yang mencurahkan keahliannya dalam pembelajaran proses penyakit.
tujuannya adalah : menemukan, menamakan dan menginterpretasi lesi pada jaringan yang ditemukan.
ahli patologi berusaha untuk mendiagnosa perubahan morfologis ( penamaan lesinya), etiologinya ( penyebabnya) dan definitif ( nama penyakit spesifik yang terlibat ). contoh :
(1) lesi (enteritis kataralis), disebabkan oleh escherichia colli, menyebabkan penyakit kolibasilosis.
(2) lesi (granulomatosa) paru , disebabkan oleh mycobakterium tuberculosis , menyebabkan penyakit tuberculosis pada sapi.
mengapa seorang klinis perlu patologi
seorang patologi melengkapi diagnosa ,karena meliputi diagnosa makroskopis dan mikroskopis.
contoh : infeksi tenggorokan bisa menyebabkan gagal ginjal dan perlu dilakukan cuci darah.
☻apakah patologi itu ?
☻mengapa mempelajari patologi ?
☻apa penyakit itu dan pembahasan patologinya ?
☻apa ahli patologi itu ?
☻mengapa seorang klinisi memerlukan patologi ?
apakah patologi itu ?
dari bhs yunani, : dari kata pathos, yang berarti sakit dan logos / - logy, berarti ilmu yang berhubungan dengan .......................
adalah cabang dari ilmu kedokteran, yang mempelajari sifat esensial penyakit, melibatkan asal usus penyakit ,
biasanya didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari perubahan fungsi dan morfologis jaringan dan cairan tubuh selama terjad sakit.
mengapa mempelajari pathology
pembelajaran mengenai perkembangan perubahan normal,struktur dan fungsi pada sel, jaringan, cairan dan organ yang menyebabkan kesalahan fungsi dan mengakibatkan sakit, dipelajari dalam patologi
agen merupakan penyebab penyakit yang dipelajari melalui mikrobiologi, parasitologi dan toksikologi.
patologi umum adalah :
mempelajari lesi dasar, dan mekanisme patogenetik yang berhubungan dengan proses penyakit,
patologi khusus adalah mempelajari penyakit spesifik pada sistem organ tertentu yang mengalami perubahan fungsi.
definisi sehat.
jika individu secara fisik dan fungsi dan struktur
biologinya normal.
: :kondisi dari luar :mis: tangan,kaki,tubuh
posisinormal. contoh organ dalam mis :
jantung,paru,ginjal usus fungsinya normal.
definisi sakit .
jika individu ada gangguan baik fisik ataupun
fungsi, dan struktur biologis.
contoh : bengkak hati------------- fasciola
bengkak mandibula------jamur
bengkak mulut sapi------- ae
pembahasan patologi
meliputi pengertian apakah :
1.patologi anatomi .
adalah patologi yang mempelajari
perubahan makroskopis (tampak dari
luar )
contoh : kepala bengkak;mandibula luka;
bibir luka.dll
2.histopatologi.
adalah patologi yang mempelajari
perubahan mikroskopis.(perubahan
sel) mis :sirosis hati (banyak jaringan)
3.etylogi/kausa/penyebab penyakit.
1.faktor intrinsic: keturunan;bakat;lingkungan
contoh :kanker; diabetes.
2.faktor extrinsic : kimia;kuman;parasit.
contoh : hepatitis; tbc paru.
4.lesi : diskontinuitas/kerusakan jaringan atau hilangnya fungsi suatu bagian dari jaringan
tersebut.
contoh: luka bakar; luka infeksi kutu.
luka gigitan anjing.
membuat diagnosa morfologis
1 severity
2 distribution
3 duration
4 lesion type
5 tissue involved
1 nama organ
2 tipe lesi
3 durasi
4 distribusi
5 derajat kehebatan
membuat dignosa morfologis
contoh bentuk lesi pada organ :
5.gejala klinis : kejadian yang tidak lazim sebagai akibat dari adanya gangguan pada salah satu sistem tubuh, pada individu masih hidup, sehinggatimbulrasa
tidak nyaman .
contoh :panas,batuk, .mencret.nyeri ka periksa darah : asam urat; sgot-sgpt,
;cholesterol tinggi........
6.patogenese adalah ”bagaimana”, tahap demi tahap, (perkembangan ), perubahan mulai dari kondisi normal sampai terjadi berubahan ./ gangguan fungsi dari sel / jaringan / organ tersebut, sehingga tampak gejala klinis / lesinya.
contoh :- mekanisme bengkak pada bagian . perut (asites ) akibat penyakit hepatitis.
- mekanisme penyakit tumor/kanker.
- mekanisme penyakit tbc paru
7.d iagnosa
berdasarkan gejala klinis;etyologi;perubahan makroskopis dan mikroskopis,,seorang dokter bisa mendiagnosa penyakit.
misal : panas ,diarhe ----------- enteritis akut.
8.prognosa : kesimpulan dari diagnosa apakah penyakitnya fatal atau tidak atau ringan atau berat.
istilahnya : fousta dan infousta
.
apa ahli patologi ?
ahli patologi adalah seorang dokter yang mencurahkan keahliannya dalam pembelajaran proses penyakit.
tujuannya adalah : menemukan, menamakan dan menginterpretasi lesi pada jaringan yang ditemukan.
ahli patologi berusaha untuk mendiagnosa perubahan morfologis ( penamaan lesinya), etiologinya ( penyebabnya) dan definitif ( nama penyakit spesifik yang terlibat ). contoh :
(1) lesi (enteritis kataralis), disebabkan oleh escherichia colli, menyebabkan penyakit kolibasilosis.
(2) lesi (granulomatosa) paru , disebabkan oleh mycobakterium tuberculosis , menyebabkan penyakit tuberculosis pada sapi.
mengapa seorang klinis perlu patologi
seorang patologi melengkapi diagnosa ,karena meliputi diagnosa makroskopis dan mikroskopis.
contoh : infeksi tenggorokan bisa menyebabkan gagal ginjal dan perlu dilakukan cuci darah.
hemodynamic
hemodynamic disorders
meliputi:
edema
hyperemia dan congestion
hemorrhage
hemostasis dan thrombosis
embolism
infark
shock
edema
adalah bertambahnya cairan dalam jaringan interstiil ( interseluler ), termasuk rongga tubuh tanpa adanya perubahan dari dinding pembuluh darah ( p.d ).
etiologi :
adanya perubahan tekanan hidrostatik vascular dan tekanan osmotic ( plasma colloid osmotic press ).
normal, tekanan hidrostatik pada p.d. antara : 45 mm hg – 30 mm hg, apabila terjadi kekurangan protein dalam tubuh, menyebabkan penurunan tekanan osmotic .
selanjutnya secara normal tekanan osmotic pada ujung vena akan menarik kembali cairan tersebut kedalam pembuluh darah.
beberapa penyebab edema
1. peningkatan tekanan hidrostatik
a. impaired venous return, : pada kondisi
1. congesti heart failure
. 2. acites (liver cerrhosis )
3. venous obstruction or compression , seperti
pada : thrombosis, adanya tekanan / massa
dari luar dinding pembuluh darah .
b. arteriolar dilatasion seperti akibat : heat.
2. berkurangnya tekanan osmose colloid /
hypoproteinemia ,dapat disebabkan :
a. hipoproteinemia (protein-loosing
glomerulopathies)
b. liver cirrhosis (acites).
c. kelaparan ( malnutrisi )
d. infeksi parasit yang hebat ( trichostrongylus pada sapi, domba
dsb )
e. protein-loosing gastroenteropathy
3 .lymphatic obstruktion ( inflammatory, neoplastic, postsurgical )
4. sodium retention .
- excessive salt intake with renal insufficiency
- peningkatan tubulus reabsorbsi sodium , akibat renal hypoperfusion
5. inflammation pada : acut dan chronic inflammation .
(perfusion : cairan yang mengalir melalui organ/jaringan)
gambaran makrokopis ;
membesar, lebih mengkilat, lunak, bila ditekan akan lambat kembalinya. bidang sayatan basah.
mikroskopis ;
transudat dgn pewarnaan he akan tercat
eosinofilik
gambar :
hyperemia dan congestion
keduanya, diindikasikan : adanya kenaikan jumlah darah pada beberapa bagian dari system sirkulasi ( arteri dan vena )
hiperemia adalah active process, naiknya aliran darah pada arteri / kapiler , pada aryei yang sedang dilatasi .
congestion adalah turunnya aliran darah yang keluar dari venous, kondisi ini bersifat pasif ( passive process).
hemorrhage
adalah keluarnya eritrosit dari pembuluh darah, masuk dalam jaringan tubuh, rongga tubuh atau diluar tubuh.
dengan cara :
per - rhexis dan per – diapedesis
thrombosis
thrombus
adalah : suatu massa yang terdiri dari platelet, fibrin, leukosit, dan eritrosit yang menempel pada saluran (dinding ) pembuluh darah , terjadi pada waktu individu masih hidup. massa tersebut juga disebut koagulum (bekuan). bekuan setelah mati disebut bekuan post mortum.
embolism
definisi : massa yang bergerak dalam pembuluh darah pada individu yang hidup.
- thrombi yang pecah , pecahan fragmen dari artherosclerosis ( 95%)
- gelembung gas
- partikel dari lemak / bone marrow akibat trauma
- benda asing / sel tumor
- parasit : larva dari cacing ascaris, ancylostoma dsb
infark
adalah kematian jaringan atau organ akibat gangguan suplai sirkulasi darah / iskemia , paling sering akibat oklusi dalam suplai arterial ( 97 % ), jarang akibat obstruksi drainase vena, paling sering terjadi pada organ yang tidak mempunyai saluran by pass (ovarium, testis)
morfologi
99 % infark disebabkan oleh thromboemboli. pada dasarnya, ada 2 jenis infark : putih (anemic ) dan merah (hemoragik) baik pada arteri atau vena.
dehidrasi
adalah : berkurangnya cairan tubuh dalam jumlah yang banyak , dan hampir selalu diikuti oleh perubahan elektrolit dalam sel.
secara klinis, yang paling tampak adalah adanya
penuranan berat badan yang nyata,
elastisitas kulit berkurang, mata cekung.
penyebab dehidrasi ;
1. kehilangan atau pembatasan air, kecepatan
kehilangan air melebihi kecepatan kehilangan
elektrolit, maka cairan ekstraseluler menjadi
pekat, dan hipertonik terhadap sel. air akan
mengalir ke ruangan ekstrasel untuk kompensasi.
akibat :
terjadi dehidrasi intrasel yang tampak adalah : perasaan sangat haus, mual dan muntah – muntah, lidah kering, demam, kehilangan koordinasi, serta urin pekat dan volume sedikit.
2. kekurangan elekrolit
minum air yang berlebihan atau biasanya terjadi bila tubuh kehilangan air dan elektrolit bersamaan, dan penggantian air hanya akan menimbulkan defisiensi elektrolit. defisiensi natrium dalam cairan ekstrasel akan menyebabkan hipotoni ekstrasel,
sejumlah cairan akan memasuki intrasel yang pekat , menyebabkan edema intrasel, kemudian diikuti pengurangan volume cairan ekstrasel yang sangat merugikan .
gejala dehidrasi bentuk ini ;
berkurangnya volume darah, diikuti dengan penurunan tekanan darah, akan mengakibatkan kegagalan fungsi ginjal, rasa haus , vol. urin tidak berubah nyata.
gejala klinis :
penuranan berat badan yang nyata,
elastisitas kulit berkurang, mata cekung.
meliputi:
edema
hyperemia dan congestion
hemorrhage
hemostasis dan thrombosis
embolism
infark
shock
edema
adalah bertambahnya cairan dalam jaringan interstiil ( interseluler ), termasuk rongga tubuh tanpa adanya perubahan dari dinding pembuluh darah ( p.d ).
etiologi :
adanya perubahan tekanan hidrostatik vascular dan tekanan osmotic ( plasma colloid osmotic press ).
normal, tekanan hidrostatik pada p.d. antara : 45 mm hg – 30 mm hg, apabila terjadi kekurangan protein dalam tubuh, menyebabkan penurunan tekanan osmotic .
selanjutnya secara normal tekanan osmotic pada ujung vena akan menarik kembali cairan tersebut kedalam pembuluh darah.
beberapa penyebab edema
1. peningkatan tekanan hidrostatik
a. impaired venous return, : pada kondisi
1. congesti heart failure
. 2. acites (liver cerrhosis )
3. venous obstruction or compression , seperti
pada : thrombosis, adanya tekanan / massa
dari luar dinding pembuluh darah .
b. arteriolar dilatasion seperti akibat : heat.
2. berkurangnya tekanan osmose colloid /
hypoproteinemia ,dapat disebabkan :
a. hipoproteinemia (protein-loosing
glomerulopathies)
b. liver cirrhosis (acites).
c. kelaparan ( malnutrisi )
d. infeksi parasit yang hebat ( trichostrongylus pada sapi, domba
dsb )
e. protein-loosing gastroenteropathy
3 .lymphatic obstruktion ( inflammatory, neoplastic, postsurgical )
4. sodium retention .
- excessive salt intake with renal insufficiency
- peningkatan tubulus reabsorbsi sodium , akibat renal hypoperfusion
5. inflammation pada : acut dan chronic inflammation .
(perfusion : cairan yang mengalir melalui organ/jaringan)
gambaran makrokopis ;
membesar, lebih mengkilat, lunak, bila ditekan akan lambat kembalinya. bidang sayatan basah.
mikroskopis ;
transudat dgn pewarnaan he akan tercat
eosinofilik
gambar :
hyperemia dan congestion
keduanya, diindikasikan : adanya kenaikan jumlah darah pada beberapa bagian dari system sirkulasi ( arteri dan vena )
hiperemia adalah active process, naiknya aliran darah pada arteri / kapiler , pada aryei yang sedang dilatasi .
congestion adalah turunnya aliran darah yang keluar dari venous, kondisi ini bersifat pasif ( passive process).
hemorrhage
adalah keluarnya eritrosit dari pembuluh darah, masuk dalam jaringan tubuh, rongga tubuh atau diluar tubuh.
dengan cara :
per - rhexis dan per – diapedesis
thrombosis
thrombus
adalah : suatu massa yang terdiri dari platelet, fibrin, leukosit, dan eritrosit yang menempel pada saluran (dinding ) pembuluh darah , terjadi pada waktu individu masih hidup. massa tersebut juga disebut koagulum (bekuan). bekuan setelah mati disebut bekuan post mortum.
embolism
definisi : massa yang bergerak dalam pembuluh darah pada individu yang hidup.
- thrombi yang pecah , pecahan fragmen dari artherosclerosis ( 95%)
- gelembung gas
- partikel dari lemak / bone marrow akibat trauma
- benda asing / sel tumor
- parasit : larva dari cacing ascaris, ancylostoma dsb
infark
adalah kematian jaringan atau organ akibat gangguan suplai sirkulasi darah / iskemia , paling sering akibat oklusi dalam suplai arterial ( 97 % ), jarang akibat obstruksi drainase vena, paling sering terjadi pada organ yang tidak mempunyai saluran by pass (ovarium, testis)
morfologi
99 % infark disebabkan oleh thromboemboli. pada dasarnya, ada 2 jenis infark : putih (anemic ) dan merah (hemoragik) baik pada arteri atau vena.
dehidrasi
adalah : berkurangnya cairan tubuh dalam jumlah yang banyak , dan hampir selalu diikuti oleh perubahan elektrolit dalam sel.
secara klinis, yang paling tampak adalah adanya
penuranan berat badan yang nyata,
elastisitas kulit berkurang, mata cekung.
penyebab dehidrasi ;
1. kehilangan atau pembatasan air, kecepatan
kehilangan air melebihi kecepatan kehilangan
elektrolit, maka cairan ekstraseluler menjadi
pekat, dan hipertonik terhadap sel. air akan
mengalir ke ruangan ekstrasel untuk kompensasi.
akibat :
terjadi dehidrasi intrasel yang tampak adalah : perasaan sangat haus, mual dan muntah – muntah, lidah kering, demam, kehilangan koordinasi, serta urin pekat dan volume sedikit.
2. kekurangan elekrolit
minum air yang berlebihan atau biasanya terjadi bila tubuh kehilangan air dan elektrolit bersamaan, dan penggantian air hanya akan menimbulkan defisiensi elektrolit. defisiensi natrium dalam cairan ekstrasel akan menyebabkan hipotoni ekstrasel,
sejumlah cairan akan memasuki intrasel yang pekat , menyebabkan edema intrasel, kemudian diikuti pengurangan volume cairan ekstrasel yang sangat merugikan .
gejala dehidrasi bentuk ini ;
berkurangnya volume darah, diikuti dengan penurunan tekanan darah, akan mengakibatkan kegagalan fungsi ginjal, rasa haus , vol. urin tidak berubah nyata.
gejala klinis :
penuranan berat badan yang nyata,
elastisitas kulit berkurang, mata cekung.
neoplasia
neoplasia
secara harfiah “pertumbuhan baru”
neoplasma adalah dianggap sebagai massa abnormal yang
tumbuh berlebihan ( sbg parasit tubuh).
kumpulan sel abnormal yang tersusun oleh sel yang tumbuh terus menerus tidak terbatas, tidak berkoordinsi dengan sel disekitarnya dan tidak berguna bagi individu.
willis (1967) :” suatu tumor adalah suatu jaringan/tisu massa yang abnormal, pertumbuhan [di/yang/ttg] mana melebihi dan adalah tidak teratur dengan apa yang ada pada jaringan/tisu normal, dan tetap berlaku di yang sama cara yang berlebihan setelah perhentian dari stimuli yang menimbulkan perubahan”.
hal yang penting pada neoplasia : hilangnya respon terhadap beberapa faktor pengendali pertumbuhan yang normal.
dalam homeostasis, prolifersi sel dan apoptosis, diprtahankan untuk integritas jaringan dan organ.
proliferasi utk berkembang biak
sel neoplasia, terjd perubahan sifat, sehingga sebagian besar energi digunakan utk berkembang biak.
pertumbuhan yang tidak terkontrol, bisa mengarah pada tumor jinak (benign) atau ganas ( malignat)
sel-sel kanker dibentuk dari sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.
lesi inflamasi seperti granulomatosa atau abcsseses dapat menjadi besar dan bertahan dalam waktu lama dan mengganggu fungsi. setelah faktor-faktor etiologi telah diatasi, namun, lesi akan berhenti .
hiperplasia : peningkatan jumlah sel dalam jaringan/ organ karena, meningkatnya tuntutan fungsional atau peningkatan aktivitas hormonal. ini akan hilang, jika rangsangan ini ditarik dan karena itu terbatas dalam jumlah dan durasi. jika hiperplasia menjadi berlebihan dan independen terhadap rangsangan, mungkin menjadi neoplastik .
kesimpulan : neoplasia adalah proliferasi jaringan tidak terkoordinasi , dan tanpa batas progressie ,tergantung pada pola struktural dan fungsional dr jaringan normal.
tetap terjadi perubahan selular, sebagai proliferasi axcessive, yg merupakan transmisi untuk generasi-generasi sel nya.
utk terjadinya karsinogenesis diperlukan lebih dari satu seri mutasi, ada kalanya diperlukan bbrp kali mutasi sel kanker.
sel yg hanya memerlukan satu kali utk menjd sel kanker, diperkirakan berasal dr tumor jinak.
mekanisme karsinogenesis
pd dsarnya merupakan penyimpangan gen yg menybkan proliferasi berlebihan, progresif, dan irreversible
menurut knudson, karsigenosis, memerlukan 2 hit :
inisiasi, karsinogen penybbnya disbt inisiator
promosi (pertumbuhan karsinogen), penyebabnya disebut promoter.
multistage carcinogenesis
karsinogenesis adalah proses yg multistage
( tahapannya: inisiasi - promosi - progresi )
inisiasi:
irreversible dlm hal ‘memory’ nya
proto-onkogen onkogen
promosi:
reversible
tahap penggalakan berupa rangsang yg memacu proliferasi
progresi
irreversible
mulai menunjukkan tanda-tanda ganas
tahap inisiasi merupakan tahap pertama karsinogenesis yang bersifat irreversible, dimana gen pada sel normal bertransformasi menjadi malignan.
dna dirusak oleh zat-zat inisiator seperti radiasi dan radikal bebas dapat mengganggu proses reparasi normal, sehingga terjadi mutasi dna dengan kelainan pada kromosomnya.
kerusakan dna ini diturunkan pada anak-anak sel dan seterusnya. tahap inisiasi berlangsung dalam satu sampai beberapa hari
secara morfologi, sel tampak normal, dan akan tetap diam selama bertahun-tahun.
dalam kondisi tertentu, sel dapat merespon , adanya sinyal mitogenic atau lebih tahan terhadap apoptosis.
promotion : pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen).
progression : tahapan akhir perkembangan tumor adalah progression, termasuk konversi tumor jinak ke ganas dan akhirnya, untuk metastasis.
konversi keganasan, merupakan perubahan ireversibel dalam perkembangan tumor.
proses progression sangat komplek dan kurang dipahami, termasuk perubahan genetic, apigenetic dalam sel tumor. terjd peningkatan clone sel tumor.
karyotypic di sel tumor dan heterogenitas sel tumor meningkat
irreversible
mulai menunjukkan tanda-tanda ganas
dalam perkembangannya, karsinogenesis dipercaya melalui beberapa tahapan / multi hit , 5 atau lebih, dengan peyebab dr bberapa faktor.
setiap hit, menghasilkan perubahan geno pd sel yang terpapar, transmisinya disebt progeni, ( sel turunan, disebut klon neoplastik).
periode antara hit pertama dan perkembangannya kanker, disebut : lag periode.
Karsinogenesis : adalah substansi sbg penyebab kanker atau mampu menybbkan peningkatan insiden kanker baik pda hewan / manusia. Macamnya :
1.Onkogen kemikal.
hidrokarbon polisiklik, tembakau,aflatoksin,nitrosamine,agen kemoterapi,asbestos, metal berat, vinyl chloride dsb.
2. Onkogen radiasi.
Sinar ultra violet, X ray, radioisotope, nuklir.
3. Onkogen Viral.
Virus RNA (retrovirus spt; HIV), virus DNA (papilloma virus, Moluscum contangiosum, hespes simpleks, EBV, Hepatitis B,CMV), avian leucosis virus.
Oncorna virus :
avian leucosis virus
bovine leukemia virus
feline leukemia virus
4. Oncogen Hormonal
Contoh: estrogen, diethylstilbestrol (DES),steroid.
5. Onkogen genetik.
Ciri-ciri tumor ganas
Tumbuh infiltratif yi : bercabang menyelusup dlm jaringan normal disekitarnya, menyerupai jari kepiting, shg disebt kanker, tumor sukar digerakan dari dasarnya .
Residitif, sering tumbuh kembali, setelah diangkat atau pengobatan dgn penyinaran., krn sel tumor yang tertinggal, tumbuh dan membesar ditempat yang sama .
Metastase, walaupun tdk semua, umumnya tumor ganas mampu menyebar ketempat lain melalui peredaran darah, getah bening.
Tumbuh cepat, secara klinis cepat membesar, dam sacara mikroskopis ditemukan mitosis normal, maupun abnormal
Ciri-ciri tumor jinak.
Tumor jinak tumbuh ekspansif, yi mendesak jaringan normal sekitarnya, shg jar yg terdesak membentuk sipai/kapsul dr tumor, shg dikatakan tumor jinak berkapsul, mudah digerakan dr dasarnya.
Tumor jinak sering berkapsul, shg mudah diangkat dikeluarkan seluruhnya, tdk ada jar, tumor yg tertingga dan tidak timbul lagi.
Tumor jinak tidak menyebar.
Stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada tumor jinak.
Untuk menentukan suatu stadium, harus dilakukan pemeriksaan klinis dan ditunjang dengan pemeriksaan penunjang lainnya yaitu histopatologi atau PA, rontgen , USG, dan bila memungkinkan dengan CT scan, scintigrafi, dll.
Banyak sekali cara untuk menentukan stadium, namun yang paling banyak dianut saat ini adalah stadium kanker berdasarkan klasifikasi sistem TNM yang direkomendasikan oleh UICC (International Union Against Cancer dari World Health Organization)/AJCC (American Joint Committee On cancer yang disponsori oleh American Cancer Society dan American College of Surgeons).
secara harfiah “pertumbuhan baru”
neoplasma adalah dianggap sebagai massa abnormal yang
tumbuh berlebihan ( sbg parasit tubuh).
kumpulan sel abnormal yang tersusun oleh sel yang tumbuh terus menerus tidak terbatas, tidak berkoordinsi dengan sel disekitarnya dan tidak berguna bagi individu.
willis (1967) :” suatu tumor adalah suatu jaringan/tisu massa yang abnormal, pertumbuhan [di/yang/ttg] mana melebihi dan adalah tidak teratur dengan apa yang ada pada jaringan/tisu normal, dan tetap berlaku di yang sama cara yang berlebihan setelah perhentian dari stimuli yang menimbulkan perubahan”.
hal yang penting pada neoplasia : hilangnya respon terhadap beberapa faktor pengendali pertumbuhan yang normal.
dalam homeostasis, prolifersi sel dan apoptosis, diprtahankan untuk integritas jaringan dan organ.
proliferasi utk berkembang biak
sel neoplasia, terjd perubahan sifat, sehingga sebagian besar energi digunakan utk berkembang biak.
pertumbuhan yang tidak terkontrol, bisa mengarah pada tumor jinak (benign) atau ganas ( malignat)
sel-sel kanker dibentuk dari sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.
lesi inflamasi seperti granulomatosa atau abcsseses dapat menjadi besar dan bertahan dalam waktu lama dan mengganggu fungsi. setelah faktor-faktor etiologi telah diatasi, namun, lesi akan berhenti .
hiperplasia : peningkatan jumlah sel dalam jaringan/ organ karena, meningkatnya tuntutan fungsional atau peningkatan aktivitas hormonal. ini akan hilang, jika rangsangan ini ditarik dan karena itu terbatas dalam jumlah dan durasi. jika hiperplasia menjadi berlebihan dan independen terhadap rangsangan, mungkin menjadi neoplastik .
kesimpulan : neoplasia adalah proliferasi jaringan tidak terkoordinasi , dan tanpa batas progressie ,tergantung pada pola struktural dan fungsional dr jaringan normal.
tetap terjadi perubahan selular, sebagai proliferasi axcessive, yg merupakan transmisi untuk generasi-generasi sel nya.
utk terjadinya karsinogenesis diperlukan lebih dari satu seri mutasi, ada kalanya diperlukan bbrp kali mutasi sel kanker.
sel yg hanya memerlukan satu kali utk menjd sel kanker, diperkirakan berasal dr tumor jinak.
mekanisme karsinogenesis
pd dsarnya merupakan penyimpangan gen yg menybkan proliferasi berlebihan, progresif, dan irreversible
menurut knudson, karsigenosis, memerlukan 2 hit :
inisiasi, karsinogen penybbnya disbt inisiator
promosi (pertumbuhan karsinogen), penyebabnya disebut promoter.
multistage carcinogenesis
karsinogenesis adalah proses yg multistage
( tahapannya: inisiasi - promosi - progresi )
inisiasi:
irreversible dlm hal ‘memory’ nya
proto-onkogen onkogen
promosi:
reversible
tahap penggalakan berupa rangsang yg memacu proliferasi
progresi
irreversible
mulai menunjukkan tanda-tanda ganas
tahap inisiasi merupakan tahap pertama karsinogenesis yang bersifat irreversible, dimana gen pada sel normal bertransformasi menjadi malignan.
dna dirusak oleh zat-zat inisiator seperti radiasi dan radikal bebas dapat mengganggu proses reparasi normal, sehingga terjadi mutasi dna dengan kelainan pada kromosomnya.
kerusakan dna ini diturunkan pada anak-anak sel dan seterusnya. tahap inisiasi berlangsung dalam satu sampai beberapa hari
secara morfologi, sel tampak normal, dan akan tetap diam selama bertahun-tahun.
dalam kondisi tertentu, sel dapat merespon , adanya sinyal mitogenic atau lebih tahan terhadap apoptosis.
promotion : pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen).
progression : tahapan akhir perkembangan tumor adalah progression, termasuk konversi tumor jinak ke ganas dan akhirnya, untuk metastasis.
konversi keganasan, merupakan perubahan ireversibel dalam perkembangan tumor.
proses progression sangat komplek dan kurang dipahami, termasuk perubahan genetic, apigenetic dalam sel tumor. terjd peningkatan clone sel tumor.
karyotypic di sel tumor dan heterogenitas sel tumor meningkat
irreversible
mulai menunjukkan tanda-tanda ganas
dalam perkembangannya, karsinogenesis dipercaya melalui beberapa tahapan / multi hit , 5 atau lebih, dengan peyebab dr bberapa faktor.
setiap hit, menghasilkan perubahan geno pd sel yang terpapar, transmisinya disebt progeni, ( sel turunan, disebut klon neoplastik).
periode antara hit pertama dan perkembangannya kanker, disebut : lag periode.
Karsinogenesis : adalah substansi sbg penyebab kanker atau mampu menybbkan peningkatan insiden kanker baik pda hewan / manusia. Macamnya :
1.Onkogen kemikal.
hidrokarbon polisiklik, tembakau,aflatoksin,nitrosamine,agen kemoterapi,asbestos, metal berat, vinyl chloride dsb.
2. Onkogen radiasi.
Sinar ultra violet, X ray, radioisotope, nuklir.
3. Onkogen Viral.
Virus RNA (retrovirus spt; HIV), virus DNA (papilloma virus, Moluscum contangiosum, hespes simpleks, EBV, Hepatitis B,CMV), avian leucosis virus.
Oncorna virus :
avian leucosis virus
bovine leukemia virus
feline leukemia virus
4. Oncogen Hormonal
Contoh: estrogen, diethylstilbestrol (DES),steroid.
5. Onkogen genetik.
Ciri-ciri tumor ganas
Tumbuh infiltratif yi : bercabang menyelusup dlm jaringan normal disekitarnya, menyerupai jari kepiting, shg disebt kanker, tumor sukar digerakan dari dasarnya .
Residitif, sering tumbuh kembali, setelah diangkat atau pengobatan dgn penyinaran., krn sel tumor yang tertinggal, tumbuh dan membesar ditempat yang sama .
Metastase, walaupun tdk semua, umumnya tumor ganas mampu menyebar ketempat lain melalui peredaran darah, getah bening.
Tumbuh cepat, secara klinis cepat membesar, dam sacara mikroskopis ditemukan mitosis normal, maupun abnormal
Ciri-ciri tumor jinak.
Tumor jinak tumbuh ekspansif, yi mendesak jaringan normal sekitarnya, shg jar yg terdesak membentuk sipai/kapsul dr tumor, shg dikatakan tumor jinak berkapsul, mudah digerakan dr dasarnya.
Tumor jinak sering berkapsul, shg mudah diangkat dikeluarkan seluruhnya, tdk ada jar, tumor yg tertingga dan tidak timbul lagi.
Tumor jinak tidak menyebar.
Stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada tumor jinak.
Untuk menentukan suatu stadium, harus dilakukan pemeriksaan klinis dan ditunjang dengan pemeriksaan penunjang lainnya yaitu histopatologi atau PA, rontgen , USG, dan bila memungkinkan dengan CT scan, scintigrafi, dll.
Banyak sekali cara untuk menentukan stadium, namun yang paling banyak dianut saat ini adalah stadium kanker berdasarkan klasifikasi sistem TNM yang direkomendasikan oleh UICC (International Union Against Cancer dari World Health Organization)/AJCC (American Joint Committee On cancer yang disponsori oleh American Cancer Society dan American College of Surgeons).
Langganan:
Postingan (Atom)
KUNtilanak galeri
sapa yang masuk?
- http://kunto-anggoro.blogger.com