hemodynamic disorders
meliputi:
edema
hyperemia dan congestion
hemorrhage
hemostasis dan thrombosis
embolism
infark
shock
edema
adalah bertambahnya cairan dalam jaringan interstiil ( interseluler ), termasuk rongga tubuh tanpa adanya perubahan dari dinding pembuluh darah ( p.d ).
etiologi :
adanya perubahan tekanan hidrostatik vascular dan tekanan osmotic ( plasma colloid osmotic press ).
normal, tekanan hidrostatik pada p.d. antara : 45 mm hg – 30 mm hg, apabila terjadi kekurangan protein dalam tubuh, menyebabkan penurunan tekanan osmotic .
selanjutnya secara normal tekanan osmotic pada ujung vena akan menarik kembali cairan tersebut kedalam pembuluh darah.
beberapa penyebab edema
1. peningkatan tekanan hidrostatik
a. impaired venous return, : pada kondisi
1. congesti heart failure
. 2. acites (liver cerrhosis )
3. venous obstruction or compression , seperti
pada : thrombosis, adanya tekanan / massa
dari luar dinding pembuluh darah .
b. arteriolar dilatasion seperti akibat : heat.
2. berkurangnya tekanan osmose colloid /
hypoproteinemia ,dapat disebabkan :
a. hipoproteinemia (protein-loosing
glomerulopathies)
b. liver cirrhosis (acites).
c. kelaparan ( malnutrisi )
d. infeksi parasit yang hebat ( trichostrongylus pada sapi, domba
dsb )
e. protein-loosing gastroenteropathy
3 .lymphatic obstruktion ( inflammatory, neoplastic, postsurgical )
4. sodium retention .
- excessive salt intake with renal insufficiency
- peningkatan tubulus reabsorbsi sodium , akibat renal hypoperfusion
5. inflammation pada : acut dan chronic inflammation .
(perfusion : cairan yang mengalir melalui organ/jaringan)
gambaran makrokopis ;
membesar, lebih mengkilat, lunak, bila ditekan akan lambat kembalinya. bidang sayatan basah.
mikroskopis ;
transudat dgn pewarnaan he akan tercat
eosinofilik
gambar :
hyperemia dan congestion
keduanya, diindikasikan : adanya kenaikan jumlah darah pada beberapa bagian dari system sirkulasi ( arteri dan vena )
hiperemia adalah active process, naiknya aliran darah pada arteri / kapiler , pada aryei yang sedang dilatasi .
congestion adalah turunnya aliran darah yang keluar dari venous, kondisi ini bersifat pasif ( passive process).
hemorrhage
adalah keluarnya eritrosit dari pembuluh darah, masuk dalam jaringan tubuh, rongga tubuh atau diluar tubuh.
dengan cara :
per - rhexis dan per – diapedesis
thrombosis
thrombus
adalah : suatu massa yang terdiri dari platelet, fibrin, leukosit, dan eritrosit yang menempel pada saluran (dinding ) pembuluh darah , terjadi pada waktu individu masih hidup. massa tersebut juga disebut koagulum (bekuan). bekuan setelah mati disebut bekuan post mortum.
embolism
definisi : massa yang bergerak dalam pembuluh darah pada individu yang hidup.
- thrombi yang pecah , pecahan fragmen dari artherosclerosis ( 95%)
- gelembung gas
- partikel dari lemak / bone marrow akibat trauma
- benda asing / sel tumor
- parasit : larva dari cacing ascaris, ancylostoma dsb
infark
adalah kematian jaringan atau organ akibat gangguan suplai sirkulasi darah / iskemia , paling sering akibat oklusi dalam suplai arterial ( 97 % ), jarang akibat obstruksi drainase vena, paling sering terjadi pada organ yang tidak mempunyai saluran by pass (ovarium, testis)
morfologi
99 % infark disebabkan oleh thromboemboli. pada dasarnya, ada 2 jenis infark : putih (anemic ) dan merah (hemoragik) baik pada arteri atau vena.
dehidrasi
adalah : berkurangnya cairan tubuh dalam jumlah yang banyak , dan hampir selalu diikuti oleh perubahan elektrolit dalam sel.
secara klinis, yang paling tampak adalah adanya
penuranan berat badan yang nyata,
elastisitas kulit berkurang, mata cekung.
penyebab dehidrasi ;
1. kehilangan atau pembatasan air, kecepatan
kehilangan air melebihi kecepatan kehilangan
elektrolit, maka cairan ekstraseluler menjadi
pekat, dan hipertonik terhadap sel. air akan
mengalir ke ruangan ekstrasel untuk kompensasi.
akibat :
terjadi dehidrasi intrasel yang tampak adalah : perasaan sangat haus, mual dan muntah – muntah, lidah kering, demam, kehilangan koordinasi, serta urin pekat dan volume sedikit.
2. kekurangan elekrolit
minum air yang berlebihan atau biasanya terjadi bila tubuh kehilangan air dan elektrolit bersamaan, dan penggantian air hanya akan menimbulkan defisiensi elektrolit. defisiensi natrium dalam cairan ekstrasel akan menyebabkan hipotoni ekstrasel,
sejumlah cairan akan memasuki intrasel yang pekat , menyebabkan edema intrasel, kemudian diikuti pengurangan volume cairan ekstrasel yang sangat merugikan .
gejala dehidrasi bentuk ini ;
berkurangnya volume darah, diikuti dengan penurunan tekanan darah, akan mengakibatkan kegagalan fungsi ginjal, rasa haus , vol. urin tidak berubah nyata.
gejala klinis :
penuranan berat badan yang nyata,
elastisitas kulit berkurang, mata cekung.
Blog ini di buat, dan di posting untuk kepentingan Ilmu pendidikan, tidak ada biaya dan tidak ada proses yang rumit untuk copy paste pada blog ini....!!! KUN
Senin, November 01, 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
KUNtilanak galeri
sapa yang masuk?
- http://kunto-anggoro.blogger.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar