Rabu, Maret 23, 2011

trematoda

KLASIFIKASI/TAXONOMI
Phyllum : Platyhelminthes
Class : Trematoda
Ordo : Digenea
Family : Fasciolidae
Genus : Fasciola
Species : Fasciola hepatica
Fasciola gigantica
Genus: Fasciola Spesies: Fasciola hepatica
Habitat: Saluran empedu
Inang definitif: Kambing, domba, sapi & ruminansia lain, semua jenis kecuali unggas
Penyebaran: Kosmopolitan

Penyebab fasciolosis terutama pada kambing, domba, sapi



Morfologi :

Ukuran : 25 – 30X 8 – 15 mm
Warna coklat keabuan
Bentuk seperti daun; anterior lbh lebar d.p. posterior
Ventral sucker terletak sejajar dg bahu & besarnya = oral sucker
Kutikula berduri







Caecum bercabang & meluas ke posterior
Testes bercabang, letak½ - ¾ panjang tubuh
Ovarium bercabang, terletak sbl kanan tubuh & anterior testes
Uterus terletak di bagian anterior testes

Ukuran telur : 130 – 160 x 63 – 90 µm






Genus : Fasciola Spesies : Fasciola gigantica
Indigenous parasite

Morfologi:
Ukuran : 25-75 x 5-12 mm.
Warna lebih transparan
Bahu tidak begitu nyata
Ukuran telur : 156-197 x 90-104 m & warna coklat
siklus hidup fasciola
Telur –> Larva Mirasidium masuk ke dalam tubuh siput Lymnea –> Sporokista –> berkembang menjadi Larva (II) : Redia –> Larva (III) : Serkaria yang berekor, kemudian keluar dari tubuh keong –> Kista yang menempel pada tetumbuhan air (terutama selada air –> Nasturqium officinale) kemudian termakan hewan ternak (dapat tertular ke orang, apabila memakan selada air) –> masuk ke tubuh dan menjadi Cacing dewasa menyebabkan Fascioliasis.

Inang perantara: Lymnea rubigenosa = L. javanica
KLASIFIKASI/TAXONOMI
Phyllum : Platyhelminthes
Class : Trematoda
Ordo : Digenea
Family : Dicrocoelidae
Genus : Eurytrema
Species : Eurytrema pancreaticum


Famili: Dicrocoelidae Genus: Eurytrema Spesies: E. pancreaticum
Habitat: sal pancreas, kadang sal empedu & duodenum
Inang definitif: sapi, kerbau, kambing, domba, & manusia.
Inang perantara I: siput Bradibaena similaris,
Cathaica ravida siboldtiana.
Inang perantara II: belalang: Conocephalus maculatus,


Morfologi :

Ukuran cc dewasa : 8-16x5-8,5 mm
Tubuh tebal dan berduri
Sucker besar, oral sucker> ventral sucker
Faring kecil & esofagus pendek
Testes terletak horizontal

Genital pore bermuara sedikit di belakang percab intestine
Ovarium terletak dekat pertengahan tubuh & posterior testes
Uterus terletak di posterior tubuh

Telur berukuran 40-50 X 23-34 mikron




SIKLUS HIDUP
Cacing dewasa hidup di dalam saluran pancreas.
Telur dikeluarkan bersama feces dan termakan oleh
land snail (siput tanah)- IH I

Cercaria berkembang menjadi metacercariae infektif
setelah memakan belalang- IH II

Dalam tubuh siput terjadi perkembangan dua
generasi sporokista-Sporokista II menghasilkan
cercaria


Siklus hidup lengkap stl belalang yang
mengandung metacercaria infektif
termakan bersama rumput oleh
ruminansia

Manusia tertular karena tertelannya
belalang yg terinfeksi metacercaria


KLASIFIKASI/TAXONOMI
Phyllum : Platyhelminthes
Class : Trematoda
Ordo : Digenea
Family : Paramphistomatidae
Genus : Paramphistomum
Cotylophoron
Gastrothylax
Gigantocotyle
Gastrodiscus


Famili: Paramphistomatidae
Ciri-ciri:
Tubuh tebal dan sirkuler pada potongan melintang
Ventral sucker terletak di ujung posterior tubuh
Kantong ventral berukuran besar
Oral sucker kadang mempunyai kantong
Faring ⊝, esofagus ⊕
Intestinal caecal sederhana
Kutikula tidak berduri
Genus: Paramphistomum Spesies: Paramphistomum cervi
Habitat: rumen dan retikulum
Inang definitif: kambing, domba dan sapi
Penyebaran : kosmopolitan
Merupakan “Conical Fluke”

Morfologi:

Ukuran cacing dewasa: 5-13X2-5 mm
Warna merah muda pd wkt masih hidup
Bentuk seperti buah pear
Bag ventral concaf & dorsal sedikit convex
Memp sucker besar di bag sub terminal posterior


Testes sedikit berlobi & terletak tandem
Ovarium di bag anterior testes
Vittelaria terletak ant faring dan ventral sucker
Genital pore terletak 1/3 bag anterior






Genus: Cotylophoron
Spesies: Cotylophoron cotylophorum
Cacing dewasa mirip dengan P.cervi tapi genital sucker mengelilingi genital pore
Ukuran < P cervi
Ukuran telur: 123-135 X 61-88 mikron

Genus: Gastrothylax Spesies: Gastrothylax crumenifer
Habitat: rumen dan retikulum
Inang definitif: kambing, domba, sapi dan ruminansia lain
Berbeda dengan genus lain: Kantong ventral berukuran besar, terbuka di bagian anterior dan meluas di seluruh permukaan ventral sampai posterior sucker.

Morfologi :

Cc dws berwarna merah muda wkt masih hidup, memanjang circular pd pot transversal
Ukuran cc dewasa: 9 – 18 X 15 mm
Caecum terletak pd tepi anterior testes
Testes berlobi dan horizontal
Ovari di sbl posterior caecum dan testes
Uterus terletak pd pertengahan tubuh
Ukuran telur: 115-135X 60-70 mikron



Genus: Gigantocotyle Spesies: G. explanatum
Habitat: saluran empedu, kantung empedu dan duodenum
Inang definitif: sapi dan kerbau
Penyebaran: Indonesia, Malaysia, dan India.
Bentuk seperti kerucut, sl st ujung runcing dan ujung lainnya melebar

Tidak ada komentar:

KUNtilanak galeri

KUNtilanak galeri

sapa yang masuk?

  • http://kunto-anggoro.blogger.com

Mengenai Saya

Foto saya
Luka hati tak akan bisa hilang sampai ajal menjemput