PEMERIKSAAN KEBUNTINGAN : 1. PEMERIKSAAN LUAR (EKTERNAL) 2. PEMERIKSAAN DALAM (INTERNAL) EKSPLORASI REKTAL
TEKNIK DIAGNOSA REPRODUKSI, Klasifikasi Berdasarkan
PEMERIKSAAN KEBUNTINGAN EKSTERNAL
1. Birahi tidak kembali
Sapi: mulai 1 bl kebuntingan post IB / KA. Sapi: 5-10 % dapat birahi lagi, krn estrogen dr folikel an-ovulasi
Kuda: 15 % dapat birahi lagi, krn PMSG pd kebuntingan 50-110 hari.
2. Tinju perut sebelah kanan
Caranya dengan menekan telapak tangan pd perut sebelah kanan ± 10-15 cm dr Δ fossa paralumbal terasa gerakan fetus
Sapi: mulai umur 5 bl. Kambing: perabaan bimanual setelah 3 bl
3. Asimetri besarnya perut (dilihat dr belakang) ke arah kanan
Mulai bunting 5 bl (monotokus). Sapi perah bunting 6-7 bl pd umumnya prod susu berhenti
4. Pembesaran kelenjar ambing
Mammae membesar kemerahan dengan vena mammarica berkelok-kelok
Sapi dara (heifers): umur 5 bl. Sapi pluripara: stl 6 bl, stl 8 bl bila puting susu dipijat keluar cairan kuning transparat-lengket
Kuda: lambat, stl 10 bl bunting
5. Ligament sacro-ischiadica & sacro-iliaca mengendor
Dipengaruhi relaxin. Sapi: mulai 7 bl bunting
6. Kebengkakan vulva
Labia mayora bengkak mulai 8 bl bunting, diikuti keluar lendir servik krn estrogen meningkat
Keluar lendir servik transparat seperti lendir birahi 1-2 mg sebelum partus.
DIAGNOSA KEBUNTINGAN
Penampang Pelvis Sapi
Palpasi (Eksplorasi) Rektal : 1. Dengan satu jari tangan pada hewan kecil (kambing, domba, babi) 2. Dengan satu tangan pada hewan besar (sapi, kerbau, kuda)
Syarat palpasi rektal :
1. Siapkan hewan :
- betina, dewasa kelamin, diduga bunting
- keadaan sehat, ditenangkan bagi yang temperamental
- fiksasi : kandang jepit/ stall, tali pada pagar, amankan bagian belakang
2. Palpator :
- Pengetahuan teoritis, anatomis, fisiologis
- Bukan penakut (pada hewan), penjijik (pada kotoran)
- Memakai baju kerja (cattle pack) lengan panjang disingsing, sepatu karet panjang
- Kuku jari tangan potong pendek, selongsongi dengan glove karet/plastik, lumuri dengan sabun lunak atau jelly, tangan siap dimasukkan rectum dengan menguncupkan jari-jari. Pakai salah satu tangan (kiri atau kanan) yang masuk ke rektum, jangan gonta-ganti
Sebelum melakukan eksplorasi rektal untuk hewan bunting : Pastikan hewan dalam keadaan bunting melalui : anamnese, gejala klinis, recording & laporan peternak
TARGET PALPASI REKTAL untuk hewan bunting
Setelah tangan kita masuk ke dalam rektum, maka berturut-turut akan teraba baik salah satu atau beberapa organ atau bentukan :
- Ovarium : Korpus Luteum
- Asimetri kornua uteri
- Kantung amnion & cairannya
- Placentome (Cotyledone + Caruncule)
- Fetus dan atau bagian organ & ekstremitas
- Fremitus (arteri Uterina Media)
Tujuan palpasi rektal
1. Inseminasi Buatan (Artificial Insemination)
2. Diagnosis Kebuntingan (Pregnancy Diagnosis)
3. Embrio transfer non bedah
4. Pengujian status reproduksi sebelum dilakukan breding
5. Diagnosis klinik penyakit pada ovarium dan infeksi uterus
Gambar Kiri. Diagnosa kebuntingan pada sapi secara palpasi rektal ; A. Hari ke-70; B. Hari ke-90; C. Hari ke-110.
Gambar Kanan. Diagnosis kebuntingan pada kuda ; D. Hari ke-40 dan E. hari ke-60. Catatan: merupakan ukuran dan posisi kornua uteri bunting.
DIFFERENSIAL DIAGNOSIS DENGAN KEBUNTINGAN
NORMAL
Palpasi Uterus :
Pembesaran vesika urinaria akibat penuh berisi urine
hampir sama besarnya dengan kebuntingan 3 bulan. Tetapi fremitus, asimetris tidak dijumpai. Sebaiknya vesika urinaria dikosongkan sebelum mengadakan palpasi rektal, dengan massage dinding vesika urinaria.
PATOLOGIS
Observasi klinis :
1. Birahi tidak kembali : selain kebuntingan, birahi bisa juga tidak kembali karena anestrus dengan adanya hipofungsi ovarium, CL kista, luteal kista, endometritis dan piometra.
2. Besarnya perut : besarnya perut tidak selalu menunjukkan kebuntingan, seperti mola hydatigina (bunting anggur)
3. Tumor usus : jarang pada sapi, biasanya dalam bentuk malignant lymphoma, leyomyoma dan carsinoma. Konsistensi padat, tidak fluktuasi dan menetap pada satu lokasi.
4. Pyometra : kornua yang terinfeksi besar, ada nanah, maksimum sebesar kebuntingan 3-4 bulan. Tidak bertambah besar karena kornua uteri tidak seelastis sewaktu bunting, keadaannya kaku. Biasanya kedua kornua sapi berisi cairan nanah. Tidak ada fremitus, tidak ada karunkula.
5. Ascites : besarnya perut biasanya simetris.
Blog ini di buat, dan di posting untuk kepentingan Ilmu pendidikan, tidak ada biaya dan tidak ada proses yang rumit untuk copy paste pada blog ini....!!! KUN
Senin, Maret 28, 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
KUNtilanak galeri
sapa yang masuk?
- http://kunto-anggoro.blogger.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar