Fungsi Ovarium
Penghasil Esterogen
-folikel de graff menyebabkan estrus
penghasil oosit
penghasil progesteron
-CL Berasal dari ovulasi folikel
-mempersiapkan uterus untuk bunting dan penting
untuk memelihara kebuntingan.
PERJALANAN SEL SPERMATOZOA
(vagina)
serviks
korpus uteri
kornua uteri
tuba falopii
(oviduct)
FERTILISASI
Singami
sel telur
sel spermatozoa
membentuk zygote (embrio 1 sel)
lokasi Ampullary Isthmic Junction
Perjalanan gamet
PERTUMBUHAN INTRA UTERIN
Pembelahan sigot menjadi embrio dgn 2, 4, 8 blastomer, morula
Blastosis: diferensiasi I blastomer >inner cell mass & trophectoderm
Implantasi (embrio bertaut pada endometrium) dan plasentasi
(pembentukan selaput fetus dari sel-sel trophoblast/trophectoderm)
Pementukan lapisan germinatif (ektoderm, mesoderm dan
endoderm) (GASTRULASI)
Pembentukan organ tubuh (organogenesis) dari ektoderm,
mesoderm dan endoderm
PERTUMBUHAN INTRA-UTERIN
Zygote (embrio 1 sel)
Embrio 2 sel, 4 sel, 8 sel
Embrio 16 sel – 32 sel (morula)
Blastosis (mempunyai rongga
blastocoel)
Blastomer
Rongga perivitelin
Zona pelusida
Inner cell mass (ICM)
= calon fetus
Trophectoderm (TE)
= calon plasenta
Zona pelusida
cleavage
Pembelahan sigot tanpa pertumbuhan sel
menyebabkan ukuran sel lebih kecil,
karena diameter embrio tetap
PERIODE KEBUNTINGAN
pembuahan - dilahirkannya anak yang cukup umur
periode embrio
fertilisasi > organogenesis
periode fetus
organogenesis > lahir (term)
FUNGSI FISIOLOGIS PLASENTA
Penghasil hormon (endokrin)
Pertukaran gas (respirasi)
Pencernaan (digesti)
Pengeluaran (ekskresi)
BEBERAPA BENTUK PLASENTA
Plasenta Difusa: Kuda, babi
Plasenta kotiledonaria: sapi, kambing, domba
Plasenta zonaria: pada carnivora
Plasenta diskoidales: primata
Plasenta Kotiledonaria
terdapat pada ruminan (s,k,d,rusa,dll)
Hubungan fetal-maternal melalui placentomes terdiri dari :
plasenta kotiledonaria dan karunkula pada uterus
Diffuse placenta (kuda,babi)
Daerah pertautan lebih kecil dibanding pada plasenta kotiledonaria tapi jumlahnya lebih banyak, rapat dan merata di seluruh permukaan kecuali pada ujung-ujungnya
Zonary placenta (anjing)
Daerah pertautan plasenta fetalis dan maternal berbentuk sabuk/band
Plasenta diskoidales (primata)
Daerah pertautan berbentuk cakram
SELAPUT FETUS
Kantong kuning telur (Yolk sac)
Amnion
Serosa
Allantois
Tali pusat
Gastrulasi
Tiga lapisan germinatif
Endoderm : Menjadi saluran2 pencernaan
Mesoderm : menjadi otot darah dan tulang
Eksoderm : menjadi kulit dan system syaraf
PERUBAHAN FISIOLOGIS INDUK BUNTING
Perubahan fisik
Vulva
Vagina
Uterus
Perubahan hormonal
PERUBAHAN FISIK
Vulva: bengkak pada > 7 bulan
Vagina:
Lebih lengket/kering pd trimester I & II
Ekskresi lendir mulai trimester III
PERUBAHAN FISIK
Serviks:
Mengecil, cincin saling menutup, lendir kental menyumbat
s/d 5 bulan
Membesar mulai 5 bulan, maksimum pada 7-8 bulan
Mulai bulan ke-7 lendir mencair
Uterus:
Pembesaran progresif
Pedoman pemeriksaan kebuntingan per rektal
PERUBAHAN FISIOLOGIS UNTUK DIAGNOSIS KEBUNTINGAN
Perubahan fisik:
Pemeriksaan kebuntingan eksternal
Pemeriksaan kebuntingan per rektal
Perubahan hormonal:
Kuantitatif: mengukur kadar hormon
Kualitatif: mengetahui keberadaan hormon
Blog ini di buat, dan di posting untuk kepentingan Ilmu pendidikan, tidak ada biaya dan tidak ada proses yang rumit untuk copy paste pada blog ini....!!! KUN
Minggu, April 17, 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
KUNtilanak galeri
sapa yang masuk?
- http://kunto-anggoro.blogger.com
Mengenai Saya
Arsip Blog
-
▼
2011
(49)
-
▼
April
(39)
- Manajemen Produksi Sapi Perah
- perencanaan bisnis
- penggolongan usaha peternakan
- merencanakan bisnis
- menggunakan waktu secara efektif
- mengambil resiko
- mengambil keputusan
- lingkungan usaha peternakan
- kepemimpinan
- berjiwa wirausaha
- analisis usaha sapi potong
- analisis usaha sapi perah
- analisis kelayakan usaha peternakan
- susunan susu 3
- susunan susu 2
- susunan susu 1
- post mortem
- ante mortem dan post mortem secara umum
- RPH 2
- RPH 1
- penanganan karkas unggas
- pengawetan panas-dingin
- pengolahan pangan secara fermentasi
- mikrobiologi pangan
- pendahuluan tht
- patologi nutrisi
- patoimunologi 2
- patoimunologi 1
- pendahuluan kemajiran
- diagnosa kebuntingan 2
- fisiologi kebuntingan
- fisiologi kelahiran
- gangguan reproduksi faktor genetik
- kemajiran faktor hormonal
- kerugian gangguan reproduksi
- patologi alat kelamin jantan betina
- pendahuluan distokia
- diagnosa kebuntingan
- Manajemen Produksi Sapi Potong
-
▼
April
(39)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar