PENGGOLONGAN USAHA PETERNAKAN
By : Sunaryo Hadi Warsito
ADA 5 :
Jenis Ternak
Hasil Ternak
Teknologi Ternak
Skala Usaha
Sifat & Makanan Ternak
1. JENIS TERNAK
Usaha ternak sapi
kerbau
kambing
domba
babi
ayam
itik
2. HASIL TERNAK
Usaha ternak pedaging
sapi, kerbau, kambing, domba, babi
Usaha ternak perah
sapi, kerbau, kambing
Usaha ternak unggas petelur
ayam, itik
Usaha ternak unggas pedaging
ayam, itik
3. TEKNOLOGI TERNAK
Usaha ternak bibit
sapi, kerbau, kambing, domba, babi, unggas
Usaha penggemukan & pembesaran
sapi, kerbau, kambing, domba, babi, unggas
4. SKALA USAHA
Usaha ternak keluarga
Usaha ternak skala kecil
Usaha ternak skala sedang
Usaha ternak skala besar
5. SIFAT & MAKANAN TERNAK
Usaha ternak ruminan (pemamah biak)
sebagian besar makanannya rumput + hijauan
(sapi, kerbau, kambing, domba)
Usaha ternak omnivora (pemakan segala macam makanan)
sebagian besar makanannya biji-bijian
(babi, ayam, itik)
PEMBIAYAAN USAHA PETERNAKAN
setiap jenis usaha bertujuan
keuntungan
?untung/laba = pemasukan > pengeluaran
Jadi prinsip yg hrs dipegang peternak adl. selalu berusaha menekan beaya produksi u/ lebih meningkatkan keuntungan
BEBERAPA FAKTOR BEAYA USAHA PETERNAKAN (yg umumnya kurang mendpt perhatian peternak) :
Beaya tanah milik sendiri
?diperhitungkan beaya sewanya
2. Bunga modal sendiri
?diperhitungkan bunganya spt deposito di bank
3. Beaya tenaga kerja
? walau peternak/keluarga sendiri hrs dihitung
gajinya
Beaya penyusutan
?ternak tertentu, kandang + peralatan, kantor &
gudang + peralatan
PENCATATAN YG PERLU DILAKUKAN
U/ 2 pos besar
1. Pos pengeluaran / beaya
2. Pos pendapatan
beaya tetap
Pengeluaran / beaya
beaya variabel
BEAYA TETAP (INVESTASI) / FIXED COST
Beaya yg besarnya tetap, walaupun hasil produksinya berubah sampai batas tertentu.
Jika skala usaha berubah maka besarnya beaya tetap akan berubah.
Yg termasuk beaya tetap :
Beaya tanah / lahan
- milik sendiri / sewa
- PBB
- pajak usaha
Kandang & peralatannya
Kantor + gudang & peralatannya
BEAYA VARIABEL (PRODUKSI) / VARIABLE COST
Beaya yg jumlahnya berubah jika hasil produksinya berubah.
Yg termasuk di sini :
- pembelian ternak
- pembelian pakan/obat/vaksin
- upah tenaga kerja
- listrik/telpon
- beaya lain-lain : transportasi, sumbangan, risiko
tak terduga, iuran insidental
PENDAPATAN / PEMASUKAN
Penjualan ternak / produk hasil ternak
Penjualan kotoran
METODE U/ ANALISIS USAHA :
1. Analisis Break Event Point (BEP) / Titik Impas
? u/ mengetahui hub. antara bbrp
variabel dlm kegiatan usaha, yg
menggambarkan posisi beaya total =
penerimaan total.
A. BEP Volume Produksi
total beaya
? =
hrg satuan hsl produksi
Misal : diketahui total beaya u/ ternak 100 ekor babi
sebesar Rp 43.534.400,- dan hrg babi/ekor sebesar
Rp 475.000,-
? Rp 43.534.400 / Rp 475.000 = 91,65
? artinya : usaha akan mencapai titik impas pd
volume produksi sekitar 92 ekor babi.
B. BEP Harga Produk
total beaya
? =
total produksi
Rp 43.534.400 / 100 ek = Rp 435.344,- / ek
Artinya : titik impas akan tercapai apabila
babi tsb dijual dengan harga
Rp 435.344 / ekor
2. Analisis Kelayakan Usaha (B/C Ratio)
Merup. metode analisis yg menunjukkan angka banding antara penerimaan dg beaya yg dikeluarkan pd suatu usaha.
Usaha dikatakan layak
angka B/C Ratio-nya > 1.
Misal diketahui :
- total penerimaan Rp 46.925.000,-
- total beaya Rp 43.534.400,-
Rp 46.925.000
? B/C Ratio = = 1,078
Rp 43.534.400
?Artinya : setiap peningkatan beaya sebesar Rp
100 akan menghasilkan penerimaan
sebesar Rp107,8.
3. Analisis Efisiensi Penggunaan Modal (Return On Investment / ROI)
laba usaha
? = X 100%
total beaya
Rp 3.390.600
ROI = X 100% = 7.8%
Rp 43.534.400
Artinya : usaha penggemukan babi yg dijalankan
tsb menghasilkan pendapatan yg setara
dg bunga bank 7,8% selama A bulan.
Blog ini di buat, dan di posting untuk kepentingan Ilmu pendidikan, tidak ada biaya dan tidak ada proses yang rumit untuk copy paste pada blog ini....!!! KUN
Senin, April 25, 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
KUNtilanak galeri
sapa yang masuk?
- http://kunto-anggoro.blogger.com
Mengenai Saya
Arsip Blog
-
▼
2011
(49)
-
▼
April
(39)
- Manajemen Produksi Sapi Perah
- perencanaan bisnis
- penggolongan usaha peternakan
- merencanakan bisnis
- menggunakan waktu secara efektif
- mengambil resiko
- mengambil keputusan
- lingkungan usaha peternakan
- kepemimpinan
- berjiwa wirausaha
- analisis usaha sapi potong
- analisis usaha sapi perah
- analisis kelayakan usaha peternakan
- susunan susu 3
- susunan susu 2
- susunan susu 1
- post mortem
- ante mortem dan post mortem secara umum
- RPH 2
- RPH 1
- penanganan karkas unggas
- pengawetan panas-dingin
- pengolahan pangan secara fermentasi
- mikrobiologi pangan
- pendahuluan tht
- patologi nutrisi
- patoimunologi 2
- patoimunologi 1
- pendahuluan kemajiran
- diagnosa kebuntingan 2
- fisiologi kebuntingan
- fisiologi kelahiran
- gangguan reproduksi faktor genetik
- kemajiran faktor hormonal
- kerugian gangguan reproduksi
- patologi alat kelamin jantan betina
- pendahuluan distokia
- diagnosa kebuntingan
- Manajemen Produksi Sapi Potong
-
▼
April
(39)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar