Minggu, April 17, 2011

gangguan reproduksi faktor genetik

GANGGUAN REPRODUKSI FAKT. GENETIK
Fakt. Genetik -?gangg. reprod. ?kelainan anatomi ?disebabkan krn sex kromosom ( gen resesif ) / kelainan satu gen resesif pd autosomnya.
Kelainan anatomi mempeng. bent.organ dan fungsi alt kelamin ( kurang / hilang).
Fak. Non genetis ( bhn teratogen) ? kelainan congenital.
Kelainan Anatomi (Genetis) pd Betina
1. APLASIA OVARIUM:
diff: - satu atau ke dua ovarium hilang atau tidak ada sama sekali.
2. HIPOPLASIA OVARIUM:
diff. :- suatu keadaan dimana 1 atau 2 ovarium lebih kecil dari normal.
causa :- satu gen autosomal tunggal dgn penetrasi yg kurang lengkap.

Ditinjau dr letaknya :
HIP. BILATERAL terbagi dr : parsial dan total.
- ke 2 ovarium menderita hipoplasia
- sapi betina sepenuhnya steril-? tidak berbahaya
- tidak dpt diternakan ?krn tdk dpt berproduksi ? tdk dpt memp. keturunan
- setelah cukup dewasa ? dijual.
HIP. PARTIAL ( mirip atropi ovarium) :
- ovarium lebih kecil dr normal.
- masih dpt berprod. Tapi tdk sepenuhnya dpt membawa sifat keturunan.
- berbahaya utk diternakan.
- sukar didiagnosa secara rectal ? ovarium terasa permukaannya kasar krn ada folikel / CL.
- pertumbuhan sal. reproduksi normal.
HIP.TOTALIS.
- ovarium sanga kecil(sel2tdkberkembang)
- betina tdk dpt berproduksi.
- mudah didiagnosa sec. rectal?ovarium menebal, kecil dan keras..
HIP. UNILATERAL ( Partial dan Total):
- berbahaya kalau diternakan ? anak seperti induk
- sal. Alt kelamin pertumbuhannya normal.
- p.u ovarium kiri ( 87,5%)

Ditinjau dr derajatnya terbagi dr:
HIP. BIL. TOTALIS :
- tdk berbahaya? tdk estrus ?krn tdk ada produksi hormon dr ovarium.
- sal. Kelamin tetap kecil.
- sifat kelamin sekunder tdk ada.
- betina tampak spt jantan dikebiri ( kaki panjang, ambing tdk ada , pelvis sempit)
- tdk dapat diobati? dipotong.
HIP. UNILAT. PARSIAL :
- ada segi bahayanya ? krn ada kemungkinan terjadi ovulasi ( sebab disfungsi cuma sebagian)
-bila estrus kemudian dikawinkan ?anak seperti induknya.
- ada sifat kelamin sekunder.
CARA PEMBERANTASAN: seleksi ketat
D.D / :-sapi dgn ovarium kecil
- sapi dgn ovariu in-aktif.
3.PENYUMBATAN TUBA FALOPII KRN NODUL FIBROUS.
- penyumb. T.F-? fertilisasi tidak ada.
- p.u krn inbreeding.
- tdk dapat diobati
- sulit didiagnosa sec. rectal.
- kadang2 dpt birahi? ovarium berfungsi ? tdk ada fertilisasi shg majir.
4. APLASIA SEGMENTALIS DUCT. MULLERI = WHITE HEIFER DISEASE.
- diff. :- hambatan pertumbuhan sal. Muller pd masa embrio disebabkan gen resesif.
- vagina sempit.
- servik tdk terbentuk.
- uterus hanya tinggal sisa spt pita tdk berongga.
- oviduct dan ovarium tidak ada ( kalau ada ovarium hanya berupa penebalan ligamentum)
- kelenjar ambing tdk tumbuh krn tidak ada progesteron dan estrogen.
- secara rectal? semua alt reproduksi tidak teraba.
D/ : - memasukan batang plastik yg ujung tumpul dlm alt kelamin ( hanya masuk 5-8 cm sedang normalnya 15 cm .
- rectal : semua alt reproduksi kecil tdk teraba.
- dari luar betina seperti jantan.
HIMEN PERSISTEN = IMPERFORETE HIMEN.
diff.:- merup.jar.ikat tebal dab kenyal yg sifatnya meneteap dan terletak pd perbatasan vagina dan vulva.
- dapat mengganggu prs.kopulasi dan partus.
D/ : explorasi vaginal dgn vaginoskop? tertahan oleh himen bila dimasukan dlm rongga vagina

Ada 3 tipe :
A.tipe berat :
- ada kontriksi hymen
- ada kontriksi bag. anterior vagina sampai korpus uteri
- kornua uteri spt pita dan tidak berlumen.
- kornua uteri isi lendir menyerupai cyste dan berwarna transparan.
D/ : sapi steril total.

B. tipe sedang :
- uterus yg mengecil hanya 1 ( unicornus)
- cornua uteri spt pita dan tidak berlumen.
- cornua bisa sistik dan isi lendir.
- sering terjadi pd cornua kanan.
D/ :hewan masih dapat bunting.

C. tipe ringan :
- terjadi kontriksi hymen (hymenpersisten)
- alt kelamin lainnya normal.
- penimbunana lendir di vagina? krn kontriksi hymen.
G/ : - siklus dan lama birahi normal.
- ovarium, oviduct, uterus normal semua.
- setiapa kawin terjadi perdarahan ? distokia.
R/ :secara operatif? hymen dihilangkan
D/ : induk bisa steril

5. UTERUS DIDELPHYS:
diff : keadaan dimana corpus uteri tidak ada, karena cornua uteri berhubungan langsung dengan servik yg mempunyai sal. Ganda.
causa :- kegagalan sal. Muller utk berfungsi normal.

6. OS. UTERI EXT. YG DOUBEL :
Causa : tidak sempurnanya pertumbuhan dan fungsi ke 2 sal. Muller di daerah servik pd masa

embrional.
- ada pita tenunan pengikat yg tebal dibelakang pertemuan ke 2cornua uteri.
- dapat menimbulkan distokia? saat melahirkan.

7. KELAINAN SAL. GADNER.
- diff : ada kista sepanjang sal. Gadner di bawah mukosa lantai vagina.
- kista berisi lendir dan dpt menggangu prs. koitus (menyebabkan distokia/ kesulitan IB).
R/ :kiste diinsisi.

8. FREE MARTIN :
- diff :-hewan yg secara genetis terlahir betina dan jantan kembar.
- betinanya steril dan tampak seperti jantan.
G/: - alt. Kelamin tidak tumbuh normal. Vulva kecil dan rambut vulva banyak.
- klitoris besar.

KELAINAN ANATOMI PD JANTAN
1. KRIPTORCHID :
Diff : -keadaan dimana testes gagal turun ke dalam rongga skortum melalui sal. Inguinalis ?shg testes tetap berada dlm rongga abdomen.


Normal :- selama fetus dlm kandungan ?testes akan berpindah ke rongga skortum.
Keadaan ini disebut “ descensus testisculorum”
Paling sering : kuda, kambing , babi.
Causa :
1. pemendekan gubernakulum
2. gangguan sekresi hormo gonadotropin.
3. Kelainan anatomi sal. Inguinalis.
Dapat : monolateral dan bilateral (jarang).
lebih sering pd kiri
D/ : palpasi skrotum.

Penyuntikan dgn HCG atau LH pd waktu setelah melahirkan dapat mendorong penurunan testes ke dalam skrotum.

2.HIPOPLASIA TESTES
Diff : -dimana 1 atau 2 testes lebih kecil dari normal. Hal ini trjadi krn tidak sempurnanya perkembangan testes.
Degenerasi testes atau atropi testes? disebabakan krn faktor genetis.
Sering terjadi pd testes kiri.

2. Deviasi penis: -penis bentuk spiral
3. Hipospadias = Blood fistula : uretra terbuka bag.bawah.
- sering terjadi perdarahan
waktu ereksi.
4. Aplasia testes:
-diff : satu atau ke2 testes tidak ada dalam rongga skrotum
- hewan selalu majir.
D/ : palpasi skrotum ? testes tidak ada.
5. Poliorchid :
diff :- testes lebih dari 2 dlm rongga, baik yg bentuknya normal maupun tidak.
D/ :- palpasi skortum.

KELAINAN DUCT.MESONEPRICUS
(DUCT. WOLFII)
- secara normal duct. Ini berperan dlm perkembangan sal- sal alt kelamin jantan (sal.epididimis,vas.deferent,kelj.vesc.seminalis. )
1.Aplasia segmentalis epididimis :
- yt : sebag. atau seluruh epididimis lebih kecil dari normal dan sifatnya resesif.


2. Aplasia / Hipoplasia vesc. Seminalis :
- lobus kenj. Vesc. Sem. lebih kecil dari
normal.
- lebih sering terjadi unilateral.
D/ : - pemeriksaan semen ?kualitas semen turun, sebaiknya jantan tidak digunakan sbagai pemacek.
(no.1 +2) tetap fertil, tapi krn heriditer, maka tidak digunakan sbg pemacek.

- PERSISTEN PENIL FRENULUM Pemisahan epitel preputium & robeknya frenulum secara sempurna -? normal -? pubertas. -akibat kegagalan robeknya frenulum ?perlekatan penis dan preputium, bisa bersifat sementara dan permanen. - merupakan kelainan anatomis , sehingga perlu operasi ringan. - sifatnya heriditer.
PROLAPSUS PREPUTIALIS
- suatu keadaan dimana dinding dalam (epitel) preputium keluar dari orifisium preaputii.
- causanya : - lemahnya musc. Retraktor praeputii
-adanya luka (postitis, oedema penis) ?yang menghambat masuknya kembali dinding dalam preputium yang sebagian ikut keluar pada waktu ereksi.
- kalau mengalami kerusakan ( trauma) -? prolapsus permanen

PHIMOSIS :
-keadaan dimana penis tidak dapat keluar dari orifisium preputium pada sat ereksi.
- sifatnya :-kongenital
- perolehan: keradangan,haematoma,
tumor, parut luka pdpenis,preptium)
PARAPHIMOSIS:
-keadaan dimana penis tidak dpt masuk kembali kedalam preputium setelah ereksi.

Tidak ada komentar:

KUNtilanak galeri

KUNtilanak galeri

sapa yang masuk?

  • http://kunto-anggoro.blogger.com

Mengenai Saya

Foto saya
Luka hati tak akan bisa hilang sampai ajal menjemput